Maka Nikmat Tuhan kamu yang manakah
yang kamu dustakan? (QS.Ar Rahman)
Ketika saya mengajarkan saudara saya yang usianya masih
balita merakit sebuah pesawat kecil banyak sekali pertanyaan yang dia lontarkan
kepada saya salah satunya yaitu “kaka pesawat apa yang paling hebat dan paling
bagus?”.
Saya pun berfikir pesawat jenis apa yang paling hebat,
terbayang berbagai jenis pesawat di kepala saya, dan dalam hati saya berkata
“saya pun harus memiliki alasannya kenapa disebut hebat, karena pasti adik
kecil ini bertanya alasannya” lalu saya menjawab “pesawat boeing 747” dan
ternyata benar, dia bertanya alasannya “kenapa?” saya jelaskan bahwa pesawat
tersebut memiliki kecepatan yang sangat cepat dan memiliki ruang yang sangat
besar, hingga muat ditumpangi oleh banyak orang. Lalu adik kecil itupun dengan
cepat membalas ucapan saya dan berkata “kalau begitu bumi lah pesawat yang
paling hebat!!!” .
Beruntunglah adik kecil itu tidak bertanya seberapa
tangguh bumi itu….. karena akan sulit menjelaskannya, betul?Namun benar
“seberapa tangguh bumi yang anda pijak?” apa jawaban anda? Tentu anda akan
menjawab “sangat tangguh” mengapa demikian?apakah anda dapat menjelaskan
alasannya?
Bumi, tempat hidup manusia ini, merupakan sebuah pesawat
ruang angkasa yang sangat besar dan canggih. Bayangkan, dengan penumpang
berjumlah sekitar 6 miliar manusia, bumi yang kita pijak ini beegerak dengan
kecepatan yang sungguh sangat dahsyat yaitu lebih dari 100.000 km/jam. Kalau
anda naik bus yang melaju di jalan tol dengan penumpang sekitar 50 orang,
kecepatannya tidak akan melebihi dari 200 km/jam.
Kalau anda naik pesawat boeing 747 yang merupakan
pesawat penumpang tersbesar saat ini, kecepatannya hanya berkisar antara
900-1.000 km/jam dan penumpangnya pun tak lebih dari 600 orang. Pesawat
tercepat yang dibuat manusia, yaitu pesawat ulang alik, ternyata juga masih
terlalu jauh untuk bisa menyamai kecepatan bumi. Kecepatan pesawat ulang alik
hanya sekitar 20.000 km/jam.
Kecepatan dan kapasitas, baru sebagian kecil dari
kecanggihan yang dimiliki bumi, karena tentu masih sanga banyak lagi yang
lainnya, yang bahkan mungkin tak terhingga. Agus mustofa dalam bukunya Ternyata
akhirat tidak kekal menyatakan bahwa dengan kemiringan 23,5 derajat, bumi
berputar pada porosnya seperti sebuah gangsing.
Dengan perputaran ini memungkinkan terjadinya siang dan
malam, dan belahan Kutub Utara serta Selatan berkesempatan mendapatkan sinar
matahari. Selain itu, bumi kita ini juga dilengkapi dengan pasak-pasak berupa
gunung yang tidak menjadikannya tidak bergoncang. Fungsinya kurang lebih
seperti fungsi timah pada velg mobil yang memberikan keseimbangan pada
perputaran roda.
Bumi juga memiliki mekanisme sirkulasi air yang sangat
mengagumkan. Bayangkan saja, berjuta-juta ton air terkandung dalam awan yang
terbang di atas kepala kita. Air itu lantas menyirami bumi yang kering melalui
proses hujan. Dan airpun terus berputar melakukan siklusnya di bumi dengan
tiada henti sebagai salah satu peran dalam drama kolosal jagat raya ini.
Untuk melindungi diri dari serangan benda-benda luar
angkasa, bumi pun dilengkapi dengan tameng berupa atmosfer yang terdiri atas
tujuh lapis. Sebagaimana kita ketahui, di luar angkasa sana banyak sekali
batu-batuan yang berseliweran.
Atmosferlah yang menghancurkan bebatuan yang menyerang
bumi. Atmosfer yang juga berputar sangat cepat karena perputaran bumi,
menjadikan setiap benda langit yang relative kecil yang menuju bumi hancur
lebur karena gesekan yang terjadi.
Sungguh, semua mekanisme yang ada itu tentu bukanlah
merupakan suatu kebetulan. Semuanya tidak terjadi dan berjalan dengan
sendirinya. Semua mekanisme itu ada yang merencanakan, menciptakan, mengatur
dan menjalankannya. Dialah Allah, Tuhan semesta alam.
الَّذِي
جَعَلَ
لَكُمُ
الأرْضَ
فِرَاشًا
وَالسَّمَاءَ
بِنَاءً
وَأَنْزَلَ
مِنَ
السَّمَاءِ
مَاءً
فَأَخْرَجَ
بِهِ
مِنَ
الثَّمَرَاتِ
رِزْقًا
لَكُمْ
فَلا
تَجْعَلُوا
لِلَّهِ
أَنْدَادًا
وَأَنْتُمْ
تَعْلَمُونَ
“Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan
langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia
menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezki untukmu; karena
itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu
mengetahui.” (Q.S Al Baqarah [2]: 22)
Allahu Akbar…. Sungguh Allah Maha Besar yang telah
menciptakan langit dan bumi beserta isinya, keharmonisan struktur alam jagat
raya ini sekiranya cukup untuk menambah rasa Iman kita kepada Allah SWT .
Semoga kita termasuk orang-orang yang pandai bersyukur. Aamiin.
No comments:
Post a Comment