Sunday, 28 February 2016

Perancangan Sistem Informasi

Di susun : Muhammad Deni (2014470117)

A. Pengertian dan Definisi Sistem 

Apa itu sistem? Sistem adalah sekelompok komponen dan elemen yang digabungkan menjadi satu untuk mencapai tujuan tertentu. Ada banyak pendapat tentang pengertian dan definisi sistem yang dijelaskan oleh beberapa ahli. Berikut pengertian dan definisi sistem menurut beberapa ahli:
  1. Jogianto (2005:2), Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sistem ini menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan yang nyata, seperti tempat, benda dan orang-orang yang betul-betul ada dan terjadi. 
  2. Indrajit (2001:2), Sistem adalah kumpulan-kumpulan dari komponen-komponen yang memiliki unsur keterkaitan antara satu dengan lainnya. 
  3. Lani Sidharta (1995:9), Sistem adalah himpunan dari bagian-bagian yang saling berhubungan, yang secara bersama mencapai tujuan-tujuan yang sama. 
  4. Murdick, R. G (1991:27), Sistem adalah seperangkat elemen yang membentuk kumpulan atau prosedur-prosedur atau bagan-bagan pengolahan yang mencari suatu tujuan bagian atau tujuan bersama dengan mengoperasikan data dan/atau barang pada waktu rujukan tertentu untuk menghasilkan informasi dan/atau energi dan/atau barang. 
  5. Davis, G. B (1991:45), Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang beroperai bersama-sama untuk menyelesaikan suatu sasaran.

 B. Karakteristik sistem

Komponen atau Karakteristik sistem adalah bagian yang membentuk sebuah sistem, diantaranya:

  1. Objek, merupakan bagian, elemen atau variabel. Ia dapat berupa benda fisik, abstrak atau keduanya.
  2.  Atribut, merupakan penentu kualitas atau sifat kepemilikian sistem dan objeknya. 
  3. Hubungan internal, merupakan penghubungan diantara objek-objej yang terdapat dalam sebuah sistem. 
  4. Lingkungan, merupakan tempat dimana sistem berada. 
  5. Tujuan, Setiap sistem memiliki tujuan dan tujuan inilah yang menjadi motivasi yang mengarahkan sistem. Tanpa tujuan, sistem menjadi tidak terkendali. Tentu tujuan antara satu sistem dengan sistem yang lain berbeda. 
  6. Masukan, adalah sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan untuk diproses. Masukan tersebut dapat berupa hal-hal yang tampak fisik (bahan mentah) atau yang tidak tampak (jasa). 
  7. Proses, adalah bagian yang melakukan perubahan dari masukan menjadi keluaran yang berguna dan lebih bernilai (informasi) atau yang tidak berguna (limbah) 
  8. Keluaran, adalah hasil dari proses. Pada sistem informasi berupa informasi atau laporan, dsb 
  9. Batas, adalah pemisah antara sistem dan daerah luar sistem. Batas disini menentukan konfigurasi, ruang lingkup atau kemampuan sistem. Batas juga dapat diubah atau dimodifikai sehingga dapat merubah perilaku sistem. 
  10. Mekanisme pengendalian dan umpan balik, digunakan untuk mengendalikan masukan atau proses. Tujuannya untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan..
C. Klasifikasi Sistem Informasi

Klasifikasi sistem informasi adalah suatu bentuk kesatuan antara satu komponen dengan satu komponen lainnya, karena tujuan dari sistem tersebut memiliki akhir tujuan yang berbeda untuk setiap perkara atau kasus yang terjadi dalam setiap sistem tersebut. Sehingga sistem tersebut dapat diklasifikasikan menjadi beberapa sistem, diantaranya yaitu:

1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
Sistem Abstrak (Abstract System) merupakan sistem yang berupa suatu konsep atau gagasan, atau sistem yang berupa suatu ide-ide atau suatu pemikiran yang bersifat non fisik yaitu tidak terlihat secara fisik. Contohnya seperti Teologi yaitu suatu ilmu tentang ketuhanan atau suatu gagasan maupun suatu pemikiran tentang hubungan antara manusia dengan Tuhannya. Sistem Fisik (Physical System) merupakan sistem yang terlihat secara fisik contohnya seperti sistem akuntansi, sistem transportasi, sistem komputer, sistem produksi, dan lain-.lainnya
2. Sistem Deterministik dan Sistem Probabilistik
Sistem Deterministik (Deterministic System) merupakan suatu sistem yang bergerak atau beroperasi dengan cara yang dapat diperkirakan secara tepat, dan dapat mengetahui interaksi yang terjadi pada setiap bagian-bagiannya. Contohnya yaitu sistem komputer. Sistem Probabilistik (Probabilistic System) merupakan suatu sistem yang tidak dapat memperkirakan hasil akhirnya atau kondisi masa depannya secara tepat karena memiliki unsur probabilitas (kemungkinan atau tidak tentu). Contohnya seperti sistem persediaan barang, sistem pemilihan presiden, dan lain sebagainya.
3. Sistem Terbuka dan Sistem Tertutup
Sistem terbuka (Open System) merupakan sistem yang berhubungan dan mendapatkan pengaruh dari lingkungan luar untuk mendapatkan inputan dan melakukan proses sehingga menghasilkan keluaran. Karena sistem ini merupakan sistem yang mendapatkan pengaruh dari lingkungan luar atau merupakan sistem yang terbuka, maka sistem ini harus memiliki pengendalian yang baik, sehingga secara relatif tertutup, karena sistem yang tertutup akan secara otomatis akan terbuka untuk pengaruh yang positif saja. Contohnya sistem keorganisasian. Sistem tertutup (Close System) kebalikan dari sistem terbuka, yaitu sistem yang tidak behubungan dan tidak mendapatkan pengaruh dari lingkungan luar, sehingga sistem ini tidak melakukan pertukaran materi, energi, ataupun informasi, dan secara otomatis akan bekerja tanpa adanya campur tangan dari lingkungan luar. Contohnya reaksi kimia dalam sebuah tabung. Secara teoritis sistem tersebut ada, akan tetapi pada kenyataanya sistem tersebut tidak sepenuhnya tertutup, yang ada hanyalah relatively close system (sistem yang relatif tertutup atau tidak sepenuhnya tertutup).
4. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan
Sistem Alamiah (Natural System) merupakan sistem yang terjadi karena proses-proses alam tanpa adanya campur tangan manusia, karena memang tidak ada campur tangan manusia dan merupakan proses yang alamiah. Contohnya seperti rotasi perputaran bumi, sistem tatasurya, dan lain sebagainya. Sistem Buatan (Human Made System) merupakan sistem yang dirancang oleh manusia atau merupakan sistem yang proses terjadinya melibatkan campur tangan manusia. Sistem ini juga melibatkan mesin, sehingga sering kali disebut Human Machine System. Contohnya Sistem komputer.
5. Sistem Sederhana dan Sistem Kompleks
Dilihat dari tingkat kerumitannya sistem juga dapat dibagi menjadi sistem sederhana dan sistem kompleks. Contoh dari sistem sederhana yaitu sistem yang ada pada sepeda, sedangkan contoh dari sistem kompleks yaitu terjaddi pada otak manusia.

D. Metode Sistem
Terdapat 2 Metode Sistem yaitu :
  1. Blackbox Approach
Suatu sistem dimana input dan outputnya dapat didefinisikan tetapi prosesnya tidak diketahui atau tidak terdefinisi. Metode ini hanya dapat dimengerti oleh pihak dalam ( yang menangani ) sedangkan. pihak  luar  hanya  mengetahui  masukan  dan  hasilnya.  Sistem  ini  terdapat  pada subsistem tingkat terendah.

Contoh : bagian pencetakan uang, proses pencernaan.
Masukan yang sudah terdefinisi ==> Pengolahan yang tidak terdefinisi ==> Keluaran yang sudah terdefinisi.
  1. Analityc System
Suatu  metode  yang  mencoba  untuk  melihat  hubungan  seluruh  masalah  untuk menyelidiki kesistematisan tujuan dari sistem yang tidak efektif dan evaluasi pilihan dalam bentuk ketidak efektifan dan biaya.
Dalam metode ini beberapa langkah diberikan seperti di bawah ini menentukan :
a. Identitas dari sistem.
    • sistem apa yang diterapkan.
    • batasannya. 
    • apa yang dilaksanakan sistem tersebut.
b. Menentukan tujuan dari sistem.
    • output yang dihasilkan dari isi sistem.
    • fungsi dan tujuan yang diminta untuk mencoba menanggulangi ingkungan.
c. Bagian-bagian apa saja yg terdapat dalam sistem dan apa tujuan dari masing-masing bagian tersebut.
    • tujuan masing-masing bagian sistem harus jelas.
    • cara apa yang digunakan subsistem untuk berhubungan dengan subsistem lain.
d. Bagaimana  bagian-bagian  yang  ada  dalam  sistem  itu  saling  berhubungan menjadi satu kesatuan. 

E. Penjelasan analisis sistem
Yang dimaksud dengan Analisis Sistem adalah penguraian suatu sistem informasi yang sudah utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan tujuan dapat menidentifikasi dan menevaluasi berbagai macam permasalahan maupun hambatan yang terjadi pada sistem sehingga nantinya dapat dilakukan perbaikan atau pengembangan.
Sedangkan orang atau kelompok yang melakukan perancangan dan perbaikan pada suatu sistem disebut Sistem Analis. Sistem analis merupakan individu ataupun kelompok dalam melakukan pengembangan sistem, sistem analis mempelajari permasalahan maupun kebutuhan pada suatu sistem dan sistem analis juga merupakan orang yang bertanggung jawab terhadap proses analisa maupun perancangan pada sistem informasi.
1. Fungsi sistem analis
Adapun beberapa fungsi dari sistem analis, yang diantaranya meliputi:
  • Dapat menidentifikasikan berbagai masalah dari pemakai (user).
  • Menentukan secara jelas mengenai sasaran yang harus dicapai untuk dapat memenuhi kebutuhan pemakai.
  • Dapat memilih metode alternatif dalam memecahkan masalah pada sistem.
  • Dapat merencanakan maupun menerapkan rancangan sistem sesuai dengan apa yang diinginkan pemakai.
2. Tanggung jawab sistem analis
Tanggung jawab dari seorang sistem analis, diantaranya meliputi:
  • Pengambilan data yang efektif dari sumbernya.
  • Aliran data pada sistem.
  • Pemerosesan dan penyimpanan data.
  • Aliran dari informasi yang berguna kembali pada proses maupun penggunanya.
3. Tugas umum dan teknis dari sistem analis
Beberapa tugas umum yang dilakukan oleh sistem analis, yang diantaranya meliputi:
  • Mengumpulkan dan menganalisis dokumen maupun file yang ada hubungannya dengan sistem yang sedang berjalan.
  • Menyusun dan menyajikan laporan untuk perbaikan sistem yang sedang berjalan kepada pemakai.
  • Merancang suatu sistem perbaikan dan menidentifikasi aplikasi-aplikasi untuk penerapannya pada komputer.
  • Melakukan analisis, menyusun biaya maupun keuntungan yang didapatkan pada sistem yang baru.
  • Dan mengawasi berbagai aktivitas pada sistem yang baru dibuat.
Tugas teknis dari sistem analis, yang diantaranya meliputi:
  • Menyiapkan gambaran kerja dalam menerapkan sistem yang baru.
  • Melakukan penyusunan prosedur untuk pengawasan kerja.
  • Melakukan penyusunan DFD (Data Flow Diagram), SADT (Structured Analysis and Design Technique) maupun FlowChart untuk melakukan perancangan pada sistem yang baru secara lebih detail.
  • Melakukan perancangan pola pengawasan pada data yang sifatnya dianggap penting sekali.
  • Melakukan penyusunan terhadap dokumen maupun file-file untuk dapat digunakan pada komputer supaya sistem yang baru dibuat dapat berjalan secara lancar dan efektif.
  • Melakukan perancangan pada bentuk input dan output supaya mudah dibaca dan dipahami oleh pemakai.
  • Dan melakukan penyusunan dokumentasi yang berkaitan dengan pekerjaan yang dilakukan oleh sistem analis dalam merancang suatu sistem yang baru.
4. Langkah kerja dari sistem analis
Langkah-langkah kerja dari sistem analis, diantaranya meliputi:
  • Yang pertama, tahap melakukan identifikasi permasalahan pada sistem.
  • Yang kedua, tahap melakukan studi kelayakan dan memahami kinerja dari sistem yang ada.
  • Yang ketiga, tahap melakukan analisis dan perancangan sistem.
  • Yang keempat, tahap melakukan penerapan sistem.
  • Yang kelima, tahap melakukan evaluasi dan pemeliharaan pada sistem.
5. Pribadi dari sistem analis
Adapun beberapa pribadi yang perlu dimiliki oleh sorang sistem analis, diantaranya meliputi:
  • Dapat bekerjasama dalam suatu tim.
  • Dapat berkomunikasi dengan baik.
  • Selalu bersikap sopan dan santun.
  • Menghargai pendapat teman yang dalam tim.
  • Memiliki sikap yang tegas.
  • Mempunyai kreativitas dan inovasi yang tinggi, dan lain-lain.
  Sumber : 

1. http://jagatsisteminformasi.blogspot.co.id/2013/05/pengertian-dan-definisi-sistem.html
2. https://cheet0z.wordpress.com/2010/12/22/klasifikasi-sistem-informasi/
3. http://jamscyber.blogspot.co.id/2011/06/metode-sistem.html
4. http://www.pengertianku.net/2015/09/pengertian-analisis-sistem-secara-lebih-jelas.html 

No comments:

Post a Comment